Minggu, 11 Juli 2010

ANGKRINGAN BENGI 2010, SEMARAK 64 TAHUN FKH UGM

Daerah Jogjakarta merupakan salah satu daerah pariwisata yang terkenal dengan berbagai keanegaraman komunitas budayanya. Salah satu bentuk komonitas yang santa kental di daerah Jogjakarta adalah "ankringan". Angkringan merupakan tempat berkumpulnya berbagai kalangan entah untuk beristirahat atau untuk membicarakan berbagai hal atau isu yang sedang terjadi.Rata PenuhKonsep inilah yang coba diterapkan oleh Fakultas Kedokteran UGM sebagai wahana bertukar pendapat antar pimpinan Fakultas dengan mahasiswa. Dalam rangka memeriahkan ulang tahun FKH UGM yang ke-64 maka digelar serangkaian acara yang diberi nama " Angkringan Bengi 2010" Acara ini diprakarsai oleh BEM FKH UGM yang menghadirkan pimpinan Fakultas FKH UGM dan Ketua PPDH FKH UGM. Acara ini berlangsung cukup mengasikan yang diawali dengan pemutaran film awal terbentuknya Universitas Gadjah Mada dan khususnya Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Diskusi merupakan sesi selanjutnya dengan membahas berbabagai pengalaman selama kuliah dan yang tak kalah pentinya adalah mengenai bentuk kurikulum baru yang diterapkan di FKH UGM yaitu menggunakan sistem Blok.
Semarak 64 tahun FKH UGM merupakan ajang untuk semakin memperbaiki diri, menjadi Fakultas yang world class yang akan mampu bersaing di kancah dunia. Bravo FKH UGM.

Rabu, 30 Juni 2010

MEMILIH ANTIKOAGULAN

Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA) merupakan antikoagulan yang bayak dipilih dan digunakan untuk perhitungan sel darah pada kebanyakan pesies. Pada berapa spesies lain seperti burung dan reptil penggunaan EDTA sebagai antikoagulan dapat menyebabkan terjadinay hemolisis. Pilihan lain yang dapat digunakan adalah Heparin. Tetapi kerugian yang dapat ditimbulkan dari penggunaan heparin adalah adalah leukosit tidak dapt terwarnai dengan baik dan trombosit akan tampak lebih menggumpal dibandingkan dengan jika menggunakan EDTA. Namun, dalam bebrapa kasus sering juga dijumpai adanya agregat trombosit dan leukosit meskipun menggunakan EDTA. Dalam kasus ini, koleksi darah dengan menggunakan antikoagulan lain sepeti sitrat daapt mencegah timbulnya agregat.Agregat sel biasanya terjadi pada sampel darah yang disimpan pada suhu dingin atau disimpan terlalu lama. Oleh karana itu, pemeriksaan terhdap darah harus dilakukan secepat mungkin setelah dikoleksi untuk mengurangi munculnya agregat sel.

Kamis, 24 Juni 2010

PKM 2008, PIMNAS 2009

HERBAL MULTIVITAMIN SEBAGAI FOOD SUPPLEMENT UNTUK MERANGSANG PENINGKATAN BERAT BADAN DAN DAYA TAHAN TUBUH AYAM PEDAGING
(Mitra Slipranata, Sayfullah,Aan Fathoni, Gugus Eka P)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian herbal multivitamin sebagai food suplement terhadap performance ayam pedaging. Sebanyak 50 ekor ayam day old chick (DOC) umur 1 hari, strain COBB, Chaoenphokpan, Jakarta, berat badan 35- 40 gram dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing 10 ekor ayam. Ayam kelompok 1 sebagai kontrol diberi pakan standar BR- dan antibiotik. Ayam kelompok 2 diberi pakan standar BR-1 dan air minum dengan campuran HM konsentrasi 1%. Ayan kelompok 3 diberi pakan standar BR-1 dan air minum dengan campuran HM konsentrasi 3%, ayam kelompok 4 diberi pakan standar BR-1 dan air minum dengan campuran HM konsentrasi 5% dan ayam kelompok 5 diberi pakan standar BR-1 dan air minum dengan campuran HM konsentrasi 10%. Perlakukan dilakukan selama 4 minggu dan selama penelitian dilakukan penimbangan berat badan sebanyak 5 kali selama satu periode. Pengambilan sampel darah 2 kali sebelum dan sesudah vaksinasi, pengamatan tingkat kematian dan pemeriksaan intake pakan. Pada akhir penelitian semua ayam sampel dinekropsi dan diakukan pemeriksaan histopatologi organ hati, ginjal, jantung dan limpa, pemeriksaan organoleptis, lemak dan protein pada daging, serta pemeriksaaan darah. Data berat badan dianalisis secara statistik dengan metode analisis varian (ANOVA)jenis two way Anova, diikuti dengan Tukey-test dan LSD test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan berat badan yang signifikan (p<0.05) antara kelompok yang diberi food suplement herbal multivitamin dengan kelompok control yang diberi antibiotic dan food suplemet sintetik. Diantara 4 kelompok yang diberi herbal multivitamin, kelompok dengan konsentrasi 5% menunjukan peningkatan yang berat badan yang signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok dengan konsentrasi 1%, 3% dan 10 %. Tingkat kematian pada kelompok yang diberi herbal multivitamin tercatat 0%. Pemeriksaan histopatologi organ jantung, hati, ginjal dan limpa menunjukan bahwa kelompok yang diberi herbal multivitamin tidak menunjukan perbedaan dengan kelompok kontrol. Kadar protein kelompok yang diberi herbal multivitamin konsentrasi 5% yaitu 22,45% lebih tinggi dari empat kelompok lainnya. Secara umum, semua kelompok yang diberi herbal multivitamin sebagai suplemen kadar lemaknya rendah yaitu hanya 5 %. Nilai keempukan daging dengan persentase terendah yaitu 3,2% terjadi pada kelompok yang diberi herbal dengan konsentrasi 5%. Uji organoleptis daging ayam yang diberi herbal multivitamin, menunjukan rasa daging tidak berubah, lebih gurih, dan kulit daging lebih renyah serta daging yang dihasilkan lebih empuk.
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pemberian herbal multivitamin kombinasi sambiloto, mahkota dewa, daun papaya dan madu dengan konsentrasi 5 % dapat meningkatkan performance ayam pedaging sehingga dapat direkomendasikan sebagai food supplement pengganti penggunaan antibiotik dan obat sintetik.

Kata kunci : herbal multivitamin, food supplement

Rabu, 23 Juni 2010

PIMNAS UGM 2010

Selamat kepada para mahasiswa UGM yang berhasil menjadi delegasi UGM pada PIMNAS kali ini di Bali. Semoga dapat mengembalikan kejayaan UGM pada PIMNAS sebelumnya. BRAVO